batik-bati variasi

ketranagn
Powered By Blogger

Selasa, 11 Mei 2010

batik pekalongan







Perajin dan penguasaha batik Pekalongan, Jawa Tengah mulai merasakan kesulitan dan
terpuruk akibat naiknya berbagai bahan dasar kebutuhan batik seperti kain, lilin, obat-obatan dan pewarna. Kondisi ini membuat pemasaran batik pekalongan menjadi lebih sulit di tengah persaingan ACFTA.

"Kita semakin sulit karena bebagai bahan dasar batik naik, sehingga harga jual produk batik harus naik di sisi lain harus menghadapi produk printing yang mirip batik asal Cina yang murah," kata perajin batik Pekalongan Haris Riadi, Jumat (30/4).

Sejak berlakunya ACFTA, jelas Haris, para perajin belum terlalu terasa, karena bahan baku batik masih terjangkau dan serbuan produk tekstil luar seperti Cina belum banyak, tapi sekarang di pasaran jumlah yang beredar hampir sama dengan harga yang lebih murah dan kualitas sangat baik. Hal senada diungkapkan Fatimah, pengajin batik di Kauman. Menurutnya, naiknya produk dasar bahan batik menjadikan sebagian besar perajin mulai menghentikan produksinya, karena tak mampu lagi menjual batik terutama di pasar dalam negeri. "Mau jual ke luar negeri tidak bisa karena tidka punya jaringan seperti pengusaha besar," tambahnya.

http://www.batikofjava.com/2010/04/perajin-batik-pekalongan-terpuruk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar